Menu

Mode Gelap
Semarak Kemerdekaan, 1.000 Bendera Merah Putih Berkibar di Jalanan Pesawaran Kadin Lampung Ungkap Peluang Strategis Pasca Misi Dagang Jatim-Lampung 2025 Himpunan Majelis Taklim (HTM) Gelar Pengajian Rutin, Ajak Umat Bangun Karakter Mulia Kejari dan Forkopimda Pesawaran Perkuat Sinergi dalam Rakor Tim PAKEM Antisipasi Penyimpangan Aliran Kepercayaan dan Radikalisme Bupati Pesawaran Perintahkan Langkah Cepat dan Terkoordinasi Tangani Sejumlah Bencana Alam Kebakaran Melanda Rumah Warga di Desa Bagelen Kecamatan Gedong Tataan, Pesawaran

News

Ketua PW IPNU Lampung Tegas: “LGBT Ancaman Nyata, Pelajar NU Harus Berdiri di Garis Depan Menjaga Moral Bangsa”

badge-check


					Ketua PW IPNU Lampung Tegas: “LGBT Ancaman Nyata, Pelajar NU Harus Berdiri di Garis Depan Menjaga Moral Bangsa” Perbesar

Bandar Lampung, (KABARUNIEX.COM)— Ketua Pimpinan Wilayah Ikatan Pelajar Nahdlatul Ulama (PW IPNU) Lampung yang baru saja dilantik, Dede Muhammad Irfan, langsung mengeluarkan pernyataan keras terkait maraknya fenomena LGBT di kalangan remaja dan pelajar. Ia menilai kondisi ini sudah masuk kategori darurat moral dan tidak bisa lagi dianggap angin lalu.

Dalam konferensi pers usai pelantikan PW IPNU Lampung masa khidmat 2025–2028 yang digelar di Balai Kratun Provinsi Lampung, Ahad (14/7/2025).

Dede dengan lugas menyatakan IPNU akan berada di garis depan untuk memerangi penyimpangan ini melalui edukasi, pendampingan, dan penguatan karakter.

“Kami melihat penyebaran perilaku LGBT ini sudah memprihatinkan, bahkan mulai dianggap biasa oleh sebagian remaja. Ini bukan hanya soal gaya hidup, tapi ancaman nyata terhadap masa depan moral bangsa. IPNU tidak akan diam,” tegas Dede.

Akan Gencarkan Program Edukasi dan Perlawanan Budaya

PW IPNU Lampung, kata Dede, segera memperkuat dakwah pelajar dan literasi karakter berbasis Ahlussunnah wal Jamaah an-Nahdliyah di sekolah, madrasah, pesantren, hingga komunitas pelajar. Bagi IPNU, ini adalah gerakan penyelamatan moral generasi.

“Kami akan turun langsung. Edukasi kita kedepankan, tapi garis prinsip tetap kokoh: LGBT bukan budaya kita, bukan ajaran agama kita. Pelajar NU harus menjadi benteng terakhir moral bangsa,” ujarnya.

Dalam waktu dekat, IPNU juga akan menggandeng pemerintah daerah, MUI, BNN, dan berbagai lembaga pendidikan untuk menggelar seminar, dialog terbuka, sampai pendampingan psikologis bagi siswa-siswa yang terindikasi rentan.

Tak Boleh Tutup Mata

Dede mengingatkan, era digital telah membuka lebar pintu masuk berbagai pengaruh destruktif. Jika pelajar NU dan generasi muda tidak dibekali iman yang kuat, maka dekadensi moral tinggal menunggu waktu.

“Kami tidak ingin pelajar NU hanya jadi penonton saat moral bangsa dihancurkan. Harus tampil sebagai contoh: berilmu, berakhlak, sekaligus berani menolak budaya yang merusak. Ini saatnya kita bergerak lebih masif,” tandasnya.

PW IPNU Lampung juga mengajak seluruh elemen Nahdlatul Ulama, tokoh masyarakat, serta orang tua untuk bersama-sama mengawasi dan membina generasi muda. Baginya, persoalan ini tak cukup hanya dengan seruan lisan, melainkan perlu aksi nyata dan kolaborasi semua pihak.(SOLA)

Facebook Comments Box

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Baca Lainnya

Bupati Pesawaran Perintahkan Langkah Cepat dan Terkoordinasi Tangani Sejumlah Bencana Alam

31 Juli 2025 - 12:47 WIB

Kebakaran Melanda Rumah Warga di Desa Bagelen Kecamatan Gedong Tataan, Pesawaran

30 Juli 2025 - 22:20 WIB

Capture The Flag 2025 Sukses Digelar, 3 Tim Keluar Sebagai Juara

30 Juli 2025 - 19:18 WIB

Pembentukan Pengurus Karang Taruna Pekon Badak, Harapan Sinergi untuk Kemajuan Seni, Budaya, dan Pariwisata

23 Juli 2025 - 12:02 WIB

Puluhan Emak-Emak Desak Pemerintah Tangani Kasus Bullying di SMPN 19 Pesawaran

22 Juli 2025 - 15:35 WIB

Trending di Daerah