Pesawaran, (KABARUNIEX.COM) – Dinas Pariwisata Kabupaten Pesawaran hari ini mengumumkan hasil evaluasi menyeluruh terhadap Pendapatan Asli Daerah (PAD) dari sektor pariwisata selama periode 2021 hingga paruh pertama 2025. Hasil evaluasi menunjukkan bahwa meskipun target PAD pariwisata ditetapkan sangat ambisius, realisasi di lapangan masih jauh dari harapan dan memerlukan strategi pengoptimalan yang serius dan terukur. Kamis, 10/07/2025.
Plt. Kepala Dinas Pariwisata Kabupaten Pesawaran, Jayadi Yasa, menyampaikan bahwa ambisi untuk menjadikan pariwisata sebagai penyumbang PAD utama sangat besar. Data historis menunjukkan lonjakan target PAD pariwisata yang drastis, dari Rp 50 juta di tahun 2021 menjadi Rp 2,5 miliar di tahun 2022, dan kemudian mencapai Rp 5 miliar di tahun 2023 dan 2024.
“Namun, data realisasi menunjukkan kesenjangan yang signifikan, dan ini menjadi perhatian serius bagi kami,” ujar Jayadi Yasa.
Realisasi pendapatan yang tercatat menunjukkan fluktuasi dan persentase pencapaian target yang rendah. Pada tahun 2021, capaian tertinggi mencapai 76,14% dari target Rp 50 juta. Namun, angka ini anjlok drastis menjadi 6,00% di 2022, naik sedikit ke 9,75% di 2023, dan kembali merosot tajam menjadi 3,22% di 2024. Bahkan, implementasi skema pemungutan non-tunai sejak 2023 belum mampu mendongkrak persentase capaian target secara signifikan.
Untuk tahun 2025, dengan target PAD pariwisata sebesar Rp 2,5 miliar, realisasi pada semester pertama (Februari hingga Juni) baru mencapai Rp 46.810.000. Angka ini berasal dari Rp 17.785.000 pada Triwulan I (parsial Feb-Mar) dan Rp 29.025.000 pada Triwulan II (Apr-Jun). “Realisasi semester pertama 2025 ini menunjukkan bahwa kami harus bekerja lebih keras dan cerdas di semester kedua untuk mengejar ketertinggalan,” tegas Jayadi Yasa.
Komitmen Perbaikan dan Strategi ke Depan
Menyikapi hasil evaluasi ini, Dinas Pariwisata Kabupaten Pesawaran berkomitmen penuh untuk melakukan perbaikan signifikan demi mengoptimalkan kontribusi pariwisata terhadap PAD. Jayadi Yasa memaparkan sejumlah strategi yang akan diimplementasikan:
- Revisi dan Rasionalisasi Target PAD: Dinas akan berkoordinasi dengan Bappeda dan instansi terkait untuk menetapkan target PAD pariwisata yang lebih realistis dan terukur, berdasarkan potensi riil dan kondisi pariwisata terkini.
- Optimalisasi Menyeluruh Skema Non-Tunai: Dinas akan melakukan audit dan evaluasi mendalam terhadap implementasi sistem non-tunai di 32 destinasi PKS. Ini mencakup perbaikan infrastruktur, peningkatan konektivitas, pelatihan ulang intensif bagi petugas di lapangan, serta sosialisasi masif kepada wisatawan dan pengelola destinasi.
- Penguatan Pengawasan dan Kepatuhan: Tim khusus akan dibentuk untuk melakukan inspeksi mendadak dan monitoring rutin di destinasi, khususnya setiap Sabtu, Minggu, dan hari libur. Verifikasi data kunjungan dengan transaksi akan diperketat untuk mencegah kebocoran atau penyelewengan.
- Peningkatan Daya Tarik dan Promosi Agresif: Dinas akan fokus pada pengembangan produk wisata baru, peningkatan kualitas fasilitas di destinasi prioritas, serta meluncurkan strategi pemasaran digital yang lebih agresif, termasuk pemanfaatan momentum libur akhir tahun dengan promosi khusus dan event menarik.
- Diversifikasi dan Optimalisasi Sumber PAD Lain: Selain retribusi masuk, Dinas Pariwisata akan bekerja sama dengan Badan Pendapatan Daerah untuk mengoptimalkan penerimaan dari pajak hotel, restoran, dan hiburan, serta mengidentifikasi potensi pendapatan lain dari aset pariwisata daerah.
“Dengan langkah-langkah strategis yang terstruktur dan komitmen seluruh jajaran, kami yakin dapat meningkatkan kinerja PAD pariwisata Kabupaten Pesawaran. Target kami bukan hanya angka, tapi juga mewujudkan Pesawaran sebagai destinasi wisata unggulan yang berkelanjutan dan berkontribusi nyata bagi kesejahteraan masyarakat,” pungkas Jayadi Yasa. (Red)