Pesawaran, (KABARUNIEX.COM) – Festival budaya Pesenggiri: Threads of Tradition sukses digelar pada 20-21 Juni 2025 di kawasan eksklusif Lampung Marriott Resort and Spa, Desa Hurun, Kecamatan Teluk Pandan, Kabupaten Pesawaran. Festival ini menjadi momen penting dalam merawat dan mengangkat kekayaan budaya serta potensi pariwisata Lampung melalui pertunjukan seni kolaboratif. 21/06/2025.
Festival ini diinisiasi oleh CEO The Hurun, Selphie Bong, dan dikurasi bersama budayawan Lampung Ansori Djausal. Dengan menggandeng generasi muda kreatif, Pesenggiri Festival menjadi ruang pertemuan ekspresi budaya lokal, nasional, hingga global.
Beragam kegiatan mewarnai festival ini, mulai dari bazar kuliner UMKM, pertunjukan seni tari daerah, seni lukis, music performance, tarian kolaborasi antar budaya, hingga kelas budaya dan industri kreatif yang melibatkan komunitas lokal serta pelaku seni.
Kegiatan ini turut dihadiri oleh sejumlah tokoh penting, di antaranya Wakil Menteri Kebudayaan Republik Indonesia Giring Ganesha, Gubernur Lampung Rahmat Mirzani Djausal, Wakil Gubernur Jihan Nurlela, Bupati Pesawaran Dendi Ramadhona, Forkopimda, seniman, budayawan, dan tokoh masyarakat lainnya.
Selphie Bong, CEO The Hurun sekaligus inisiator Pesenggiri Festival, menyampaikan apresiasi atas semangat kolaborasi yang hadir dalam festival ini. “Satu tahun yang lalu saya pernah mengatakan mari kita bersiap diri menjadi tuan rumah yang hangat untuk pariwisata di Lampung. Hari ini, kita menjadi saksi karya anak bangsa yang telah memberi kontribusi dari berbagai daerah. Lampung akan indah bila kita rawat dan rayakan bersama,” ujarnya.
Gubernur Lampung Rahmat Mirzani Djausal juga memberikan apresiasi dan menekankan pentingnya acara semacam ini sebagai upaya menguatkan nilai budaya sekaligus pemberdayaan ekonomi kreatif. “Saya memberikan apresiasi atas pelaksanaan festival ini. Ini bukan sekadar pertunjukan, tetapi juga wadah konkret pemberdayaan UMKM lokal,” ujar Gubernur.
Sementara itu, Wakil Menteri Kebudayaan RI Giring Ganesha mengaku turut bangga dan pemerintah khususnya Kementerian Kebudayaan siap mendukung program yang mengangkat budaya sebagai kekuatan utama pembangunan pariwisata. “Kebudayaan adalah hulunya, dan pariwisata adalah hilirnya. Jika budaya tidak kita lestarikan, maka sektor pariwisata dan ekonomi kreatif tidak akan berkembang,” tuturnya. (red)